Translate

Minggu, 02 September 2012

Tekanan darah tinggi / hipertensi

Tekanan darah

 

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Klasifikasi

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII 
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
  • Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
  • Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
  • Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
  • Aktivitas memompa jantung berkurang
  • Arteri mengalami pelebaran
  • Banyak cairan keluar dari sirkulasi
Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
  • Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
  • Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
  • Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
Sistem saraf otonom
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
  • meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
  • meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
  • mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
  • melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
  • sakit kepala
  • kelelahan
  • mual
  • muntah
  • sesak napas
  • gelisah
  • pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
  1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
  2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
  1. Penyakit Ginjal
    • Stenosis arteri renalis
    • Pielonefritis
    • Glomerulonefritis
    • Tumor-tumor ginjal
    • Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    • Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    • Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
  2. Kelainan Hormonal
  3. Obat-obatan
  4. Penyebab Lainnya
    • Koartasio aorta
    • Preeklamsi pada kehamilan
    • Porfiria intermiten akut
    • Keracunan timbal akut.

Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.

Obat tradisional yang dapat digunakan

  • Gamat/Teripang/Mentimun Laut
  • Teh Murbei
  • daun cincau hijau
  • seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
  • bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
  • Rosela
  • daun misai kucing
  • minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni
  • obat alami darah tinggi ekstrak teripang
  • Buah dan sayuran untuk menurunkan tekanan darah tinggi antara lain apel, belimbing, kesemek, asparagus, belimbing wuluh, buncis, kapri manis, mentimun, selada (lettuce), seledri, dan wortel.
  CARA PENGOBATAN HIPERTENSI :

1. ALANG_ALANG
Potong-potong 60 gr akar alang-alang,lalu rebus dalam 3 gelas air. Biarkan mendidih hingga air tersisa 1 gelas Dinginkan, lalu saring minum 2 kali sehari sabanyak 1/2 gelas selama 10 hari

2.
BAWANG MERAH

Cuci bersih 1 siung bawang merah yang telah dikupas lalu dimakan Atau biasakan memakan bawang marab yang telah dicampur dalam acar timun.

3.
BAWANG PUTIH

Ada 2 macam cara pengobatan darah tinggi dengan menggunakan bawang putih.

Cara Pertama:

Kupas 1 atau 2 siung bawang putih lalu kunyah-kunyah sampai halus kemudian ditelan. Setelah itu minumlah 1 cangkir air hangat. Lakukan 3 kali dalam sehari.


Cara Kedua :

2 siung bawang putih dipanggang di atas api lalu dimakan setiap pagi selama tujuh hari berturut-turut.


Cara Ketiga :

Tumbuk halus 3 siung bawang putih tambahkan air secukupnya.Peras dan saring lalu minum secara teratur.

4.
BAYAM

Cuci bersih 1 potong akar bayam duri berikut bonggolnya lalu dipotong-potong. Rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum air rebusan sekaligus.

5.

BELIMBING WULUH

Masak 25 gr biji srigading yang telah dihaluskan dalam 4 gelas air, tambahkan 3 buah belimbing wuluh segar. Saring dan
dinginkan lalu minum 1 gelas sehari. Atau rebus 3 buah belimbing wuluh yang sudah dipotong-potong dengan 3 gelas air, biarkan mendidih hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan dan saring, minum setelah makan pagi.

6.
DAUN ALPUKAT

Rebus 5 lembar daun alpukat dengan 2 gelas air. Biarkan mendidih hingga airtersisa setengahnya. Saring lalu tambahkan
gula dan aduk rata. Minum 2 kali sehari secara rutin.

7.
DAUN PEGAGAN

Rebus 20 lembar daun pegagan dalam 3 gelas air hingga tersisa 3/4 nya. Minum air rebusan 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas.

8.
JERUK NIPIS

Cuci dan potong-potong 2 buah jeruk nipis, 20 kuntum bunga jeruk nipis dan 30 lembar daun jeruk nipis. Rebus dengan 3 gelas air, biarkan mendidih hingga air tersisa sebanyak 2 1/4 gelas saja. Saring dan dinginkan lalu bagi menjadi 3 bagian. Tambahkan sedikit madu lalu minum setiap hari secara rutin.
9.
KEMANGI

Rebus daun kemangi dan belimbing wuluh secukupnya dengan 2 gelas air hingga air tersisa 1 gelas. Minum sekaligus sampai habis.

10.
KUMIS KUCING

Ramuan ini membutuhkan daun kumis kucing yang basah dan kering masing-masing sebanyak 50 gr. Rebus daun kumis
kering dengan air secukupnya. Daun yang segar diseduh dengan air panas. Campur kedua ramuan lalu saring. Minum 1 gelas sehari.

11.
KUNYIT

Parut rimpang kunyit seukuran 1/2 jari. Tambahkan 1 sdm madu lalu remas-remas. Peras dan saring. Minum 2 - 3 kali sehari.

12.
LOBAK

Tumbuk halus biji lobak yang sudah dikeringkan. Makan sebanyak 6 gr 3 kali sehari. Atau minumlah jus lobak segar 2
kali sehari sebanyak 1 cangkir kecil selama 1 minggu.

13.
MENIRAN

Rebus 50 gr meniran kering dalam 2 liter air. Biarkan mendidih air tersisa setengahnya. Saring lalu minum 2 kali sehari setelah makan sebanyak 1 gelas.

14.
MENGKUDU                                                   

Gunakan juicer atau jus extractor untuk mendapatkan san buah mengkudu. Campur buah mengkudu masak dengan air dan ambil sarinya. Minum setengah gelas secara teratur setiap hari.

15.
MENTIMUN

Rebus 150 gr mentimun dengan air secukupnya lalu minum air rebusan tersebut secara teratur setiap hari Atau parut 2 buah mentimun yang sudah dicuci bersih. Lalu diperas dan disaring. Minum air perasan tersebut 2 - 3 kali dalam sehari.

16.
SAMBILOTO

Cuci bersih lalu seduh 5 sampai 7 helai daun sambiloto dengan air mendidih. Minum beberapa kali dalam sehari.

17.
SELADA AIR

Cuci bersih 2 atau 3 batang selada air lalu dikunyah dan airnya ditelan. Lakukan setiap hari hingga tensi darah kembali normal.

18.
SELEDRI

Cuci bersih seledri yang masih utuh sebanyak 16 batang lalu potong-potong kasar. Rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa 15 gelas Bagi air rebusan menjadi 2 bagian lalu diminum. Seledri yang sudah direbus dimakan. Lakukan secara teratur. Hati-hati menggunakan resep ini, karena dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis.

19.
TAPAK DARA                                                     

Cuci lalu rebus 10 gr daun tapak dara dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Saring dan dinginkan lalu minum.

20.
TEMULAWAK                                                              

Haluskan 2 sdm rimpang temu lawak, 5 sdm rimpang kunyit 1 sdm asam hitam dan gula jawa secukupnya. Tambahkan 1/2 gelas air masak. Peras lalu minum 2 kali sehari selama 1 minggu.

21.
BENALU

Petik tumbuhan benalu {Loranthus yadoripl) yang sering ditemukan tumbuh liar di pohon besar sebanyak 15 gr. Potong-
potong tanaman itu. Jemur dan keringkan jika ingin menggunakan bahan ini dalam waktu lama. Rebuslah dengan 3
gelas air sampai airnya hanya tersisa 1 gelas. Minumlah setengah gelas, pagi dan siang hari.

22.
CAMPURAN RUMPUT LAUT DAN BUI DAUN SENDOK

Siapkan rumput laut yang belum diolah sebanyak 15 gr. Tambahkan dengan 15 gr biji daun sendok. Setelah dibersihkan
kedua bahan direbus dengan 3 gelas air sampai air tersisa hanya 1 gelas. Setelah disaring air rebusan dibagi untuk 2
kali minum, yakni pagi dan siang hari.

23.
CAMPURAN KUNYIT, MENIRAN, DAN BAHAN LAIN

Siapkan 1/4 genggam daun meniran, rimpang kunyit seukuran 1 jari, 10 buah belimbing wuluh dan sedikit gula aren. Cuci bersih semua bahan (kecuali gula aren). Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa sekitar 2 gelas saja. Setelah
disaring dibagi untuk 3 kali minum, pagi, siang dan malam hari.

24.
CAMPURAN DAUN MURBEI, LEUNCA DAN BAHAN LAIN

Siapkan 20 lembar daun murbei, 8 buah leunca, 1/2 sendok teh adas, dan 3/4 jari pulosari. Cuci bersih semua bahan. Tambahkan sedikit gula aren agar tak terlalu pahit. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas. Setelah disaring airnya dibagi untuk 3 kali minum. Pagi, siang dan malam hari.by_cp why
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar